Mentan Amran Beberkan Capaian dan Progres Kementan di Hadapan Komisi IV DPR RI
By Admin
nusakini.com, Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memaparkan berbagai capaian dan progres dari program strategis Kementerian Pertanian (Kementan) hingga pertengahan tahun 2025. Hal ini disampaikan dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta pada Rabu (2/7/2025).
Dalam pemaparannya, Mentan Amran menegaskan bahwa sektor pertanian tetap menjadi penopang utama ekonomi nasional, terutama di tengah tantangan perubahan iklim ekstrem, ketidakpastian global, serta tekanan geopolitik dan krisis pangan.
“Sejarah mencatat sektor pertanian selalu menjadi penopang utama ekonomi nasional terutama di masa krisis ketika perubahan iklim ekstrem, ketidakpastian global akibat perang militer dan perang tarif yang melumpuhkan berbagai sektor, namun pertanian tetap menjadi kokoh sebagai sumber devisa negara, menyerap tenaga kerja, menyediakan pangan, dan menjaga denyut nadi kehidupan masyarakat,” kata Mentan Amran.
Mentan Amran membeberkan sejumlah capaian signifikan di sektor produksi dan cadangan pangan. Hingga Juni 2025, serapan beras oleh Bulog telah mencapai 2,6 juta ton.
“Kita patut bersyukur luas panen dan produksi beras nasional mengalami lonjakan. BPS proyeksi produksi beras Januari-Agustus tembus 24,97 juta ton. Menteri Keuangan meyampaikan produksi beras Indonesia terproduktif di ASEAN. Bahkan proyeksi USDA terhadap produksi Indonesia akan mencapai 34,6 juta ton tertinggi di ASEAN. Selain itu, FAO prediksi beras 2025 tembus 35,6 juta ton. Capaian ini hasil kerja keras dan atas dukungan Komisi IV dan arahan Bapak Presiden Prabowo Subianto yang menaruh perhatian besar terhadap sektor pertanian,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Mentan Amran menyampaikan bahwa dengan pagu anggaran sebesar Rp29,37 triliun, Kementan mencatat realisasi anggaran hingga 30 Juni 2025 mencapai 29,02 persen. Bila memperhitungkan anggaran yang masih diblokir, realisasi mencapai 40,15 persen. Dengan anggaran tersebut, Kementan terus berupaya menjalankan program strategis.
“Dengan realisasi tersebut, tentunya sisa 6 bulan ke depan kami harus bekerja keras melakukan percepatan pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan, salah satunya program percepatan penyelesaian SID (Survei Investigasi Desain) optimasi lahan dan cetak sawah, konstruksi oplah dan cetak sawah, serta percepatan kontrak komponen lainnya seperti benih dan alsintan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Mentan Amran merincikan capaian output program strategis tahun 2025 hingga 30 Juni. Realisasi kawasan padi sebesar 33,92 persen; realisasi kawasan jagung 37,33 persen; realisasi insentif kinerja penyuluh pertanian sebesar 59,63 persen; realisasi pendidikan vokasional bidang pertanian sebesar 97,20 persen; realisasi pupuk bersubsidi sebesar 38,84 persen; realisasi akses pembiayaan sebesar 50 persen; realisasi benih ternak unggul sebesar 31,40 persen; realisasi layanan kesehatan hewan sebesar 40,75 persen; dan realisasi pelatihan bidang pertanian sebesar 40,28 persen.
Adapun progres konstruksi optimasi lahan di tahun 2025 seluas 59,95 ribu hektare, konstruksi cetak sawah sebesar 11,75 ribu hektare, realisasi kawasan kelapa seluas 400 hektare, dan realisasi bibit ternak unggul sebanyak 468 ribu produk.
Mentan Amran menekankan bahwa Kementan akan melakukan akselerasi untuk memenuhi target program strategis tersebut dan merealisasikan rencana kerja pemerintah tahun 2025 yaitu Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan.
Dengan capaian yang terus menunjukkan tren positif serta komitmen kuat untuk mempercepat pelaksanaan program, Kementan menegaskan kesiapannya menjawab tantangan ketahanan pangan nasional. Kolaborasi erat antara pemerintah, DPR, dan seluruh pelaku sektor pertanian menjadi fondasi penting untuk mewujudkan sistem pangan yang tangguh, berkelanjutan, dan berpihak pada petani. (*)